6 Gejala Gastritis yang Umum dan Harus Diwaspadai
Gastritis, atau dikenal juga sebagai radang lambung, menandakan adanya kerusakan akibat infeksi atau asam lambung yang tinggi.
Kondisi tersebut dipicu oleh berbagai hal yang dilakukan setiap hari, seperti stres berat, merokok, makan makanan pedas berlemak, minum alkohol, atau mengonsumsi obat anti nyeri jangka panjang.
Masih banyak lagi penyebab radang lambung yang mungkin terjadi. Meski begitu, apa pun penyebab gastritis yang Anda alami, umumnya penyakit gastritis akan memunculkan tanda dan gejala di bawah ini.
1. Perut kembung
Gastritis dapat memunculkan tanda dan gejala perut kembung akibat pertumbuhan bakteri H. pylori berlebih pada organ lambung dan usus halus.
Melansir Harvard Health Publishing, spesialis gastroenterologi dari Harvard Massachusetts General Hospital, Dr. Kyle Staller, mengatakan bakteri berlebih pada perut akan terus menghasilkan gas yang menyebabkan perut terasa penuh dan bergas (kembung).
Selain itu, perut kembung bisa menjadi gejala radang lambung akibat terlalu sering minum alkohol saat perut kosong. Alkohol adalah zat penyebab peradangan karena terdiri dari campuran bahan lain, seperti pemanis dan air karbonasi.
Berbagai zat tersebut kemudian dapat menyebabkan perut begah atau kembung habis minum alkohol. Maka itu, peradangan lambung akibat gastritis dapat diperparah dengan efek cairan alkohol di dalam perut.
2. Sakit perut
Sakit perut merupakan tanda dan gejala gastritis yang paling umum. Ciri-ciri gastritis ini menandakan adanya peradangan pada lapisan lambung. Kebanyakan orang yang merasakan gejala gastritis ini mengeluhkan rasa perih disertai panas di perut.
Peradangan lambung bisa diakibatkan oleh infeksi bakteri H. pylori. Lapisan lambung yang fungsinya melindungi lambung dari asam untuk mencerna makanan ini akan menipis ketika diserang infeksi bakteri.
Infeksi bakteri H. pylori dapat meningkatkan asam lambung yang kemudian mengikis dinding lambung sehingga membentuk luka atau bisul pada lambung. Kerusakan lapisan lambung ini bisa menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada perut.
Ciri-ciri radang lambung ini juga bisa muncul setelah Anda mengonsumsi obat, makanan, atau minuman pemicu gastritis. Contohnya, setelah Anda minum minuman beralkohol, makanan pedas atau asam, obat antiradang NSAID seperti ibuprofen dan aspirin.
3. Muntah dan mual
Munculnya rasa mual dan ingin muntah merupakan respons dari peradangan akibat infeksi bakteri H. pylori di lambung. Gejala gastritis ini pun dapat muncul ketika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang memicu naiknya asam lambung.
Ketika asam lambung naik, gas-gas asam dapat berkumpul di dalam lambung dan mengakibatkan perut Anda terasa penuh atau begah. Inilah yang selanjutnya dapat membuat Anda mual, bahkan hingga muntah.
Tanda gastritis yang satu ini dapat juga muncul setelah Anda makan.
4. Rasa terbakar di dada
Tanda dan gejala gastritis berikutnya yakni rasa terbakar pada perut bagian atas sekitar ulu hati (heartburn). Gejala radang lambung ini umum dirasakan setelah makan atau saat tidur, karena asam lambung yang bocor mengalir sampai kerongkongan.
Asam lambung dapat bocor ke kerongkongan akibat kelainan pada katup pembatas antara lambung dan kerongkongan Anda.
Ketika gastritis sudah cukup parah, otot sfingter atau katup yang memisahkan lambung dan kerongkongan melemah. Alhasil, asam lambung akan mudah naik ke kerongkongan dan menyebabkan timbulnya gejala GERD (gastroesophageal reflux disease).
5. Hilang nafsu makan
Adanya peradangan pada lambung yang menyebabkan mual umum membuat penderitanya jadi tidak nafsu makan. Ketika asam lambung naik dan menghasilkan banyak gas, perut terasa penuh.
Hal tersebut membuat perut terasa seolah “kenyang” atau begah. Alhasil, Anda pun jadi malas makan. Apalagi kalau rasa begah ini sampai membuat Anda mual. Pasti rasanya ingin muntah setiap Anda menyuap makanan.
6. Warna feses BAB hitam
Gejala gastritis yang sampai menyebabkan feses berwarna hitam harus Anda waspadai. Kondisi ini berarti peradangan sudah menyebabkan perdarahan dalam lambung.
Perdarahan bisa terjadi ketika infeksi atau peradangan sampai menimbulkan luka di dinding lambung. Ketika luka atau borok itu berdarah dan kemudian bercampur dengan asam lambung, feses akan berwarna gelap cenderung kehitaman.
Tubuh menunjukkan respons yang berbeda-beda ketika lambung mengalami peradangan. Ini memungkinkan setiap orang akan mengalami gejala radang lambung yang berbeda-beda.